Friday, June 21, 2013

Worms And A Caterpillar Story (Indonesian)



Tujuh ekor cacing baru saja selesai sarapan paginya di sebuah pohon yang besar dekat sungai. Mereka sedang akan meninggalkan pohon itu kembali ke rumah mereka. Ibu mereka berjalan dengan senang di depan mereka.

“Ayo anak-anak. Mari kita pulang ke rumah,” kata Ibu Cacing.

Dalam perjalanan pulang mereka, seekor jangkrik berteriak,”Ya Tuhan! Anak terakhirmu jelek sekali!”

“Jelek?” Tanya Ibu Cacing. Kemudian dia melihat ke anak terakhirnya. Dia tidak sama dengan anak-anak lainnya.

“Hei Jelek!” teriak Ibu Cacing, “kamu bukan anakku. Pergi!”

Cacing kecil menundukkan kepalanya dan berjalan pergi. Dia sangat sedih. Ketika dia sampai ke sebuah danau, dia melihat ke air dan melihat wajahnya.

“Oh lihatlah diriku. Aku memang benar sangat jelek,” dia menangis.

Tiba-tiba, cacing kecil itu mendengar suara.

“Kamu tidak jelek. Tidak ada orang yang jelek,” kata suara itu.

Cacing itu melihat sekitarnya. Kemudian dia melihat seekor ulat besar bersama anak-anaknya yang tampak sama seperti dia.

“Terima kasih Tuhan, aku menemukanmu anakku. Aku telah mencarimu kemana-mana. Dengarkan aku, anakku. Orang boleh mengatakan kamu jelek,” Kata Ibu Ulat, “tapi untukku, kamu adalah anak yang paling cantik.”

“Bisakah kamu melihat kupu-kupu yang cantik itu?” Tanya Ibu Ulat.

“Iya saya bisa,” jawab cacing kecil itu.

“Suatu hari sayangku, kamu akan berubah menjadi kupu-kupu yang cantik, sama seperti mereka,” jelas Ibu Ulat.
 


 
Cacing kecil itu akhirnya tahu bahwa dia adalah ulat dan merasa sangat bahagia telah mengetahuinya.

 -FIN-
Author: Unknown

-----------------------------------------------------------------------------------------------------------
If you are satisfied with the stories, please help by clicking on the Ad in this page. Thank you ^-^
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------



0 comments:

Post a Comment